Iklan

Stafsus Menhan Bantah Isu MBG Beracun dan Jadi Alat Genosida di Papua

Rabu, 12 Maret 2025, Maret 12, 2025 WIB Last Updated 2025-03-12T16:36:19Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Jayapura, HarianWAWASAN.com– Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Lenis Kogoya membantah isu yang menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengandung racun dan digunakan sebagai alat genosida. Isu ini sempat beredar di kalangan masyarakat Papua.



Dalam acara sosialisasi MBG di Kantor Pemerintah Provinsi Papua, Jayapura, Rabu (12/3), Kogoya menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Ia menekankan bahwa tujuan MBG adalah memastikan anak-anak dan masyarakat Papua mendapatkan asupan makanan sehat dan bergizi.


"Dengan MBG ini negara memastikan bahwa masyarakat, anak-anak, dan kelompok rentan mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi, tidak ada satupun niat negara untuk meracuni atau membunuh warganya sendiri," ujar Kogoya.


Ia juga mengimbau kepala sekolah untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang mengajak anak-anak didik berdemonstrasi menolak MBG. "Kalau ada yang berani mengajak anak-anak demo, silakan ditangkap. Demonstrasi memang boleh, tetapi anak-anak harus fokus belajar," tambahnya.


Sementara itu, Pj Gubernur Papua Ramses Limbong menegaskan pentingnya sosialisasi manfaat MBG guna mengatasi penolakan yang sempat terjadi. Ia menyebut program ini akan mulai dibagikan secara bertahap setelah Idulfitri 2025.


Pemprov Papua juga telah menyiapkan empat titik penyediaan layanan gizi di Keerom, Abepura, Waena, dan Sentani. Selain itu, 18 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) telah diterjunkan untuk mengelola program MBG di berbagai wilayah Papua.(Den Bagus) 

Komentar

Tampilkan

Terkini